Peluang Emas Pahala Syahid
Seburuk apapun kondisi saat ini, seorang mukmin akan tetap berlapang dada dan berbesar hati. Sebab dia memiliki panduan hidup dari Rabbul alamin. Hanya orang yang tidak punya pegangan, yang akan terjangkiti kepanikan.
Aisyah radhiyallahu ‘anha bertutur,
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tha’un (wabah)”.
Beliau menjawab,
أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ يُصِيبُهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ.
“Sesungguhnya wabah adalah azab yang ditimpakan Allah kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Namun Dia menjadikan wabah sebagai rahmat untuk kaum mukminin.
Saat terjadi wabah, siapapun yang berdiam di rumahnya. Dengan penuh kesabaran dan berharap pahala. Sambil meyakini bahwa dia tidak akan terkena sesuatu, kecuali yang telah ditakdirkan Allah. Orang yang seperti itu, pasti akan mendapatkan pahala orang yang syahid”. (HR. Ahmad dan sanad nya dinilai sahih oleh al-Arna’uth)
Hadits di atas menjelaskan empat kriteria yang bila dipenuhi, maka seseorang akan mendapat pahala syahid.
Pertama: Berdiam di rumah. Sebagai salah satu upaya agar tidak tertular wabah atau menulari orang lain. Ini tentu sangat selaras dengan himbauan pemerintah supaya kita melakukan social distancing.
Kedua: Sabar dan ridha. Tidak banyak mengeluh. Sebab ini adalah ujian dari Allah.
Ketiga: Berharap pahala. Pahala menjalankan perintah Allah dan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Pahala berdiam di rumah, walaupun terasa jenuh dan bosan.
Keempat: Beriman dengan takdir. Bahwa apapun yang terjadi, itu adalah dengan kehendak Allah. Sehingga bila Allah menakdirkan tidak kena wabah, maka tidak mungkin kena. Namun bila terkena, maka itulah yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.
Siapapun yang memenuhi empat kriteria di atas, dia akan mendapatkan pahala orang yang syahid. Walaupun ia tidak terjangkiti wabah. Apalagi bila terjangkit dan meninggal. Atau terjangkiti dan bisa sembuh. Semuanya dijanjikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pahala syahid. Demikian keterangan yang dibawakan Imam Ibn Hajar rahimahullah dalam kitab beliau Fath al-Bariy (X/204).
Wajarlah bila Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa wabah adalah rahmat bagi kaum mukminin.
Namun tentu tetap harus dihadapi dengan upaya lahiriah maksimal dan tawakal total kepada Allah Ta’ala.
Pesantren Tunas Ilmu, Kedungwuluh, Purbalingga
Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A.